Total Tayangan Halaman

Sabtu, 30 April 2011

Cyrtomium
Oleh : mahmudah
Nim: 09620071

Klasifikasi
Kingdom            plantae
Subkingdom      Tracheobionta
Division             Pteridophyta
Class               Filicopsida
Order               Polypodiales
Family           Dryopteridaceae
Genus         Cyrtomium
Species     Cyrtomium fortunei
Cyrtomium caryotideum
                                  Cyrtomium macropyllum
    
Distribusi
Cyrtomium merupakan genus terestrial subtropis. Cyrtomium tersebar luas di seluruh benua dan kepulauan Pasifik.Sekitar 10 spesies di seluruh dunia terjadi (Padey & Padey 2003) didistribusikan di daerah tropis dan sub tropis daerah (Afrika Selatan, Amerika S.Hawai, Filipina). 5 spesies telah dilaporkan dari India, (Chandra 2000) yaitu Cyrtomium caryotideum (Wall.) Presl, C.falcatum (Linn.f.) Presl, C.hookerianum (presl.) C. Chr. C.macrophyllum (Makino) Tagawa dan C.nervosum Ching dan Shing; keluar yang hanya satu spesies yang dikenal dari Arunachal Pradesh (Singh dan 2005 Panigraghi). Pande & Pande 2003 melaporkan macrophyllum Cytromium (Makino)(Benniamin,2009)
Morfologi
Rizhoma (rimpang) berukuran pendek, beralur tegak dan dipenuhi dengan sisik besar yang rapat dan padat. Dari rhizoma muncul tangkai daun yang tegak lurus dengan permukaan tanah dan darinya muncul tangkai anak daun dari pangkal hingga ujung tangkai daun. Frond ( berwarna hijau dan monomorfik) .Lamina (helaian daun) bertipe imparipinnate (daun majemuk menyirip gasal)(Tagawa,1988) ( yaitu daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun(Gembong,1985). Pinna biasanya bertipe acuminate (meruncing)(Tagawa,1988) yaitu seperti pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya lebih tinggi dari dugaan hingga ujung daun tampat sempit, panjang dan runcing(Gembong,1985). Bagian daun sebagian ada yang bergerigi pada bagian tepi daun(margin), tulang daun bertipe menyirip yaitu membujur dari tangkai anak daun lurus sampai ke ujung daun. daging daunnya bertipe coriaceous( seperti kulit atau belulang) (Tagawa,1988) yaitu helaian daun tebal dan  kaku (Gembong,1985). vein atau urat daun muncul dari tulang daun dan dari vein muncul veinlest atau urat anak  daun( Tagawa, 1988)
Sorus berbentuk bulat terletak di tepi atau dekat tepi (di antara margin atau midribe). sporangium terkadang sampai menutupi seluuh permukaan bawah daun yang fertil. Sporangium dengan anulus vertikal, tidak sempurna dan jika masak maka akan pecah dengan celah melintang. Indusium ada atau tidak ada yang melekat pada satu sisi saja dan terkadang berbentuk perisai dengan tepi rata atau bertoreh. Sori berwarna coklat(Tagawa,1988)
(sorus)
(indusium)
(letak sorus)
(perbesaran 10x)
(perbesaran 20x)
(perbesaran 40x)

(perbesaran 100x)
Sistem reproduksi
Pada Cyrtomium dapat bereproduksi secara aseksual (vegetative) yaitu dengan tunas-tunas adventif (tunas liar) yang dapat terlepas dan berguna sebagai alat perkembangbiakan vegetative dan dapat pula daun atau tunas berupa menjadi geragih atau stolon. Dan dengan spora jatuh pada tempat yang sesuai maka akan tumbuh menjadi protalium dan tumbuh menjadi tumbuhan Cyrtomium yang baru(Gembong,1989)
(sporangia)

(spora)
(sorus dan sporangia jantan)
Selain secara aseksual ( vegetative) juga dapat bereproduksi dengan cara seksual yaitu pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat kelamin jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan alat kelamin betina ( arkegonium) menghasilkan ovum(Gembong,1989)
(anteredia)
(arkegonia)
Spora yang di hasilkan oleh genus Cyrtomium bertipe isospora atau homospora yaitu sporangium hanya menghasilkan satu jenis spora. Anteredium dan arkegonium terdapat pada satu protalium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak meghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah. Anterium berupa suatu tonjolan jaringan berbentuk bulat yang duduk tanpai tangkai pada suatu sel protalium. Anteredium mula-mula hanya merupakan suatu tonjolan berbentuk papil, kemudian terbagi oleh suatu dinding pemisah berbetntuk corong menjadi suatu sel luar yang menyelubungi sel kedua yang ada di sebelah dalamnya. Sel yang dalam itu lalu terbagi dua lagi dengan pembentukan dinding melengkung pada bagian atas.sel yang merupakan tutup pada sebelah atas lalu terbagi lagi dan terjadilah sel penutup. Sel yang letaknya di tengah-tengah kemudian membelah beberapa kali dan menghasilkan spermatozoid(Gembong,1989)
Jadi anteredium yang telah siap terdiri ats dua sel yang melingkar, satu sel tutup, dan satu sel pusat yang lalu membelah menjadi sel spermatogen. Jika anteredium telah masak, sel-sel melingkar yang terisi lendir lalu mengembang, demikian pula sel tutupnya yang kemudian terlepas. Spermatid yang bulat dan mengembang lalu terlepas, dan di dalam air yang terdapat di bawah protalium itu setiap spermatid mengeluarkan satu spermatozoid berbentuk alat penarik gabus dengan banyak bulu-bulu cambuk(Gembong,1989)
Arkegonium terdapat pada bagian protalium yang berlekuk dan mulai muncul dari suatu sel permukaan pada protalium yang agak tua. Sel permukaan itu mula-mula membelah melintang menjadi dua sel, atas dan bawah. Sel yang di atas dengan pembentukan dinding-dinding pemisah yang bersilang membelah lagi menjadi 4 sel yang kemudian membelah lagi akan menonjol keluar akan membentuk leher arkegonium. Sel yang di bawah membelah menjadi sel-sel saluran leher dan suatu sel pusat, dan sel pusat ini lalu membelah lagi menjadi sel saluran perut dan sel telur(Gembong,1989)
Bagian bawah arkegonium di kelilingi oleh jaringan protalium. Sel-sel saluran perut dan sel-sel saluran leher akhirnya terlarut dan merupakan suatu substansi yang dapat mengembang jika kemasukan air. Arkegonium yang telah masak membuka pada ujungnya dan spermatozoid-spermatozoid dengan gerak kemotaksis masuk ke dalam leher arkegonium menuju ke sel telur (Gembong,1989)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWHaI3AzxDuv-EaUaVzERlOWKcO8qo3Q8mHslvM8YucMhU_wR5VWR88XXwOEipyjNjEsGAeRc4P4dY2owJbMGQbEMVQtkyERPogLYM7ZIkQ5Y4xhNbrMU2gJVWHnwTp0UuR-BW20UqcYxJ/s400/1.pngEmbrio tidak mempunyai suspensor dan akarnya tidak terbentuk dari kutup yang berlawanan dengan kutup tunas, melainkan dari samping batang. Kutup akar menghadap ke arah leher arkegonium, jadi embrio letaknya endoskopik. Karena arkegonium terdapat pada sisi bawah protalium, ujung atas embrio setelah keluar dari arkegonium lalu membelok ke atas(Gembong,1989)


siklus hidup Cyrtomium

Kunci determinasi






I.Dryopteridoideae
1. di tunjukkan oleh adanya rambut-rambut pada permukaan atas pada vein dan frond
  2. indusium bulat, berdempetan pada bagian dasar dan berbentuk cangkir pada tempat yang dangkal                                                                                                                    1. Acrophorus
     2. indusium bulat, berbentuk bulat ,rapat, bagian dasar beruntutan dan sori yang masih mudah terselimuti dengan sempurna                                                                                                     2. Diacalpe
1. di tunjukkan oleh tidak adanya rambut-rambut pada bagian bawah frond
     3.sori berbentuk memanjang, pina di tunjukkan ke malai                                        3.Didymoclaena
     3. sori berbentuk bulat, tidak ditunjukkan adanya pinna              
     4. indusium berbentuk bulat dan berbentuk perisai
5. permukaan daun bertipe imparipinnate, sebagian atau seluruh pinna tepinya bergigi dan urat daun tersusun rapi                                                                                                                            4. Cyrtomium
(Tagawa, 1988)
Manfaat
            Tidak banyak di ketahui manfaat dari marga Cyrtomium ini, namun karena bentuknya yang bagus, permukaan daunnya yang indah dengan warna yang hijau mengkilap dan tumbuhnya Cyrtomium yang tegak lurus keatas dengan sedikit melengkung ke bawah maka tumbuhan paku dari marga Cyrtomium ini biasanya di tanam dalam pot  dan di jadikan sebagai hiasan rumah sehingga Cyrtomium masuk dalam “fern for houseplants”(Gembong,1989)

Cyrtomium fortunei
 

Distribusi: Jepang, Korea, tenggara Cina, Vietnam dan Thailand timur.
Budaya Habitat: gunung hutan dan di desa-desa, atau bahkan di dinding batu di kota-kota besar.
Rimpang: tegak, pendek, beberapa frond yang kaku dapat menggulung , sisik lonjong-bulat telur, terjadi penyempitan bertahap menuju puncak rimpang, bulat di dasar berukuran sekitar 1,5 cm dan panjang 4 cm.
Frond: tinggi 80 cm dan lebar 20 cm, berwarna hijau, monomorfik.
Stipe: berwarna kekuning-kuningan, sisik menjadi lebih kecil dan sempit di bagian atas,
Berkas pembuluh: 4 atau lebih dalam lengkungan.
Blade: 1-menyirip, lanset, kasar, hijau kusam, pucat di bawah, permukaan halus.
Pinnae: 10 sampai 20 pasangan, membujur menuju lanset yang luas, melengkung ke atas, sampai 12 cm, lebar 4 cm, menunjuk ke puncak, biasanya daun duduk di pangkalan di atas, jumlah pasangan sangat bervariasi; margin bergigi; urat daun tersusun sejajar dan keluar dari anak tulang daun.
Sori: bulat, 2 - 4 baris pada setiap sisi costa, indusium: peltate, gigih, putih, pusat, sporangia: coklat( Tagawa,1988) 


Cyrtomium caryotideum














Distribusi: Jepang, Cina, Filipina, Vietnam, Hawaii.

Budaya Habitat: di celah-celah batu kapur berlumpur di hutan pegunungan.

Rimpang: tegak, pendek, daun sedikit berjambul, menjadi besar pada tumbuhan yang berumur tua, sisik berwarna coklat tua dan panjang 1 - 1,5 cm.

Frond: tinggi 70 cm, berwarna hijau, monomorfik, rasio Stipe: 2:1.

Stipe: agak padat bersisik di pangkalan,

berkas pembuluh: 4 atau lebih, dalam lengkungan.

Blade: 1-menyirip, lonjong-lanset, kasar, abu-abu-hijau, sisik filiform pada permukaan bawah daun, dan halus pada bagian atas

Pinnae: 3 sampai 6 pasangan, besar, kadang-kadang daun bertipe auriculatus dengan bentuk runcing di dasar, pangkal pinna berukuran paling besar; margin bergerigi, berduri;

Sori: bulat, kecil, dalam 2 atau 3 baris sejajar dengan pelepah tersebut, indusium: peltate, keabu-abuan, kadang-kadang lebih gelap di tengah, pusat, sporangia: coklat

http://hardyfernlibrary.com/ferns/listspecies.cfm?auto=89

Cyrtomium macrophyllum

Distribusi: Bhutan, Cina, India, Jepang, Nepal, Pakistan, Taiwan, Tibet.
Budaya Habitat: di tanah humus yang kaya di hutan lebat.
Rimpang: tegak, besar, beberapa daun terlihat kaku, sisik berbentuk lanset, secara bertahap terjadi penyempitan menuju puncak rimpang, yang lebih besar umumnya berukuran 1 cm, bertekstur lembut dan tipis, berwarna coklat tua dan permukaan daun yang halus dan mengkilap(Benniamin,2009)
Frond: panjangnya 70 cm dengan lebar 30 cm, berwarna hijau, monomorfik, rasio Stipe: 1:01-02:01.
Stipe: berwarna kekuning-kuningan, dengan dasar gelap, bersisik- sisik tapi lebih tipis di bagian atas, sisik bagian atas sempit untuk linear, berwarna coklat tua dan  mengkilap,
berkas pembuluh: 4 atau lebih, dalam lengkungan.
Blade: 1-menyirip, lonjong-lanset, tipis dan permukaan daun  halus
Pinnae: 2 sampai 8 pasangan, membulat pada bagian dasar, tajam pada bagian ujung, satu pangkal biasanya lebih besar; vena terjaring.
Sori: banyak, bulat, berserakan di permukaan bawah pinnae lateral, indusium: peltate, hijau keabu-abuan putih atau bicolored, jatuh awal, sporangia pusat,: coklat
http://hardyfernlibrary.com/ferns/listSpecies.cfm?Auto=92
Daftar pustaka
A.Benniamin,N.Siva and A.Aroekkim, U.S.Manickam. 2009. Cyrtomium macrophyllum(makino) Tagawa ( Dryopteridaceae) New Record for Eastern Himalaya, India. Vol 1. Journal of American Science
Gembong, tjitrosoepomo. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
Gembong, tjitrosoepomo. 1989. Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta: UGM Press
M.Tagawa, K.Iwatsuki. 1988. Flora of Thailand Volum Three Part Three. Bangkok: The Auspices of Danida at The Chutuma Press
http://www.google.co.id/imglanding?q=sporangium+of+Cyrtomium
https://enterfirms.com/fern-sorus-with-sporangia&page=3
http://www.austincc.edu/plants/cyrtomium.html
http://kentsimmons.uwinnipeg.ca/2153/lb5pg4.htm
http://www.discoverlife.org/mp/20o?search=Cyrtomium+fortunei
http://plants.usda.gov/characteristics.html
http://hardyfernlibrary.com/ferns/listspecies.cfm?auto=89
http://hardyfernlibrary.com/ferns/listSpecies.cfm?Genus=Cyrtomium
http://hardyfernlibrary.com/ferns/listSpecies.cfm?Auto=92