Rahasia Kehidupan Sehari-hari Di Stasiun Luar Angkasa
Shalat dan Suara Adzan Di Luar Angkasa
Kehidupan
para astronot atau antariksawan di luar negeri seringkali berlangsung
lama. Kehidupan di tempat tersebut jauh berbeda dengan kehidupan normal
di bumi. Makan, mandi, minum, buang air besar, hiburan, internet dan
kehidupan lainnya sangat unik. Agar dapat hidup nyaman dengan waktu
cukup lama, para ahli menyiapkan sarana alat canggih dan khusus bagi
kehidupan di luar angkasa.
Misi
Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk program Mars500 sebentar lagi bakal
terwujud. Mulai 3 Juni nanti, enam orang dari berbagai negara akan
menjalani kehidupan di sebuah bilik di Planet Mars. Sampai November
2011 nanti, enam astronot ini akan melakukan aktivitas sehari-hari,
seperti makan, tidur dan bekerja seperti biasa di sebuah “bilik”. Uji
coba ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tekanan yang dihadapi awak
ketika mengikuti ekspedisi ruang angkasa. “Ini adalah misi yang paling
lama,” kata kepala eksperimen yang juga pejabat di Badan Antariksa
Eropa, Martin Zell.
Enam
orang yang diutus untuk hidup di planet merah adalah tiga orang warga
negara Rusia, seorang warga Italia-Kolombia, seorang warga Perancis,
dan seorang warga Cina. Mereka nantinya akan dibagi menjadi dua
kelompok. Tiga orang di kelompok pertama akan meneliti permukaan Mars,
sementara tiga orang lainnya yang ada di kelompok kedua akan mengamati
benda-benda luar angkasa yang ada di sekitar Mars.
Program
Mars 500 ini membutuhkan waktu sekitar 250 hari perjalanan dari Bumi ke
Mars. Adapun operasi di permukaan Mars hanya 30 hari ditambah
perjalanan kembali ke Bumi. Menurut astronot dari Rusia, Sukhrob
Kamolov, terdapat kendala bahasa di antara mereka karena belum dapat
memahami logat masing-masing ketika berbicara dalam bahasa Inggris.
Namun, Kamalov mengatakan, kendala itu akan diatasi dengan menggunakan
bahasa isyarat agar dapat dimengerti satu sama lain. “Kami akan
menggunakan bahasa tubuh,” kata Kamolov.
Selama
502 hari itu, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan Bumi menggunakan
surat elektronik. Tentu saja, sambungannya terkadang putus-nyambung.
Kendati demikian, bisa terbang ke Mars tentunya sangat membanggakan.
Tak mudah untuk dapat terbang ke Mars karena dari 5.680 orang
pendaftar, hanya enam orang yang dibutuhkan.
Para
astronot ini tidak menyembunyikan kebahagiaan untuk dapat segera sampai
di sana. Astronot dari Cina, Wang Yue, mengatakan perjalanan ini
menjadi sejarah dalam kehidupan manusia. “Eksplorasi luar angkasa
adalah kerja yang sulit dan berat,” katanya. “Ini membutuhkan kerja
sama dunia internasional.” Pernyataan Yue tak lepas dari ambisi
pemerintah Cina untuk mengambil bagian dalam penelitian luar angkasa
dengan mengirimkan tim sendiri ke Mars suatu saat nanti. Astronot dari
Perancis, Romain Charles mengatakan sangat bangga dapat mengikuti misi
ini. “Saya berharap cucu saya nanti juga dapat pergi ke Mars dan saya
akan mengatakan padanya, “Saya juga dulu pernah ke Mars”.”
Kehidupan di Stasiun Angkasa
Sebuah stasiun ruang angkasa, memiliki sebuah sistem yang sangat komplek dengan subsistem yang saling terkait Struktur,
Listrik,Thermal kendali, Sikap tekad dan kontrol, Orbital navigasi dan
tenaga penggerak, Otomasi dan robotika, Komputasi dan komunikasi,
Dukungan lingkungan dan kehidupan, Fasilitas untuk kru, dan
transportasi kargo (barang/suplai). Hidup di stasiun ruang angkasa
memiliki banyak hambatan dan adaptasi terutama bagi mereka yang di
haruskan ‘menetap’ disana dalam waktu panjang, hal hal itu seperti
masalah daur ulang sampah, tingkat radiasi yang tinggi, dan juga
menghadapi gravitasi rendah. Hal hal tersebut tentu bisa menyebabkan
efek gangguan kesehatan dan seperti yang kita ketahui bersama dalam
kasus solar flare, semua kehidupan saat ini dilindungi oleh medan
magnet bumi, dan berada di bawah sabukVan Allen,
so kesimpulan nya bekerja di atas sana tentu memiliki resiko tersendiri
dan hanya orang orang dengan stamina tinggi lah bisa berangkat ke atas
sana.
Untuk
kedepan nya, masalah masalah tersebut diatas akan segera diatasi dengan
serangkaian penelitian tentang ketahanan hidup manusia di antariksa,
yang mana hasil penelitian tersebut di harapkan bisa membawa para
pekerja dalam jumlah banyak dan bisa bekerja dalam jangka waktu yang
lebih panjang dari sekarang. Kelak konsep yang ada akan berupa sebuah ‘kota kecil berupa ruang ruang hidup’
di atas, namun sayangnya hingga saat ini, hal itu masih berupa konsep
yang masih sulit di terapkan mengingat ongkos peluncuran yang mahal
serta kemauan politik negara yang bertindak sebagai operator stasiun
ruang angkasa tersebut ( dalam hal ini ada dua raksasa negara yang
berkuasa di atas sana, Amerika dan Russia). Bisa dibayangkan untuk sebuah Stasiun kecil saja memerlukan budjet yang sangat sangat besar.
ISS atau International Space Station,
adalah sebuah program antariksa dari beberapa negara besar yang akan
melakukan usaha bersama di angkasa. Negara negara tersebut antara lain Amerika
Serikat, Rusia, Kanada, Jepang, Brasil, Belgia, Britania Raya, denmark,
Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol , Swedia, dan Swiss.
Karena ISS adalah akan berwujud sebuah stasiun besar, maka perakitan
nya sendiri di lakukan diatas mengingat komponen komponen sistem ISS tersebut sangat besar dan berat, hanya dengan bantuan Microgravity
(A very low gravity environment, which causes people and objects to be
practically weightless) lah semua komponen (70 komponen) bisa dirakit
menjadi satu bagian ISS dalam waktu enam tahun. Beberapa nama Stasiun Angkasa yang ada antara lain: DOS 2, Salyut, Cosmos, Mir, Skylab, Mir 2/Polyus, dan selanjutnya kelak adalah ISS.
Makanan Di Luar Angkasa
Makanan
makanan itu ternyata diciptakan dan diproduksi untuk para astronot dan
kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional oleh perusahaan induk
yang bernama SPACEHAB / Johnson Engineering, dan
berbentuk dalam kemasan bersegel siap makan (jadi gak perlu lagi untuk
memasak nya). Mengenai Gizi? masalah gizi gak perlu khawatir, yang
jelas makanan ini sudah memenuhi standart makanan khusus para pekerja
di gravitasi rendah. so pasti sehat! dan yang lucu, bahkan es krim
khusus astronot pun ada. Untuk minuman nya, berhubung di atas sana
sulit untuk mendapatkan air, maka pemecahan nya adalah dengan melakukan
purifikasi terhadap air urine yang ada untuk di daur ulang menjadi air
layak minum, dan mengenai rasanya menurut beberapa Astronot memiliki
rasa yodium yang tajam, memang tidak ada pilihan lain untuk bisa terus
eksis di angkasa luar sana mengingat keterbatasan Makanan dan Minuman
Bentuk
makanan bersegel untuk konsumsi astronot dan juga es krim khusus
astronot (gambar atas samping). Astronaut pertama China, Yang Liwei
(44), baru-baru ini meluncurkan otobiografi yang berjudul The Nine
Levels between Heaven and Earth. Salah satu rahasia misi yang ia
ungkapkan: ketahanannya di orbit Bumi adalah dengan mengonsumsi daging
anjing! “Banyak teman yang menanyakan apa yang kami makan (saat di luar
angkasa), mereka menduga kami memakan sesuatu yang mahal, seperti sirip
hiu,” ujar komandan Misi Shenzhou V pada 2003 itu, seperti diberitakan telegraph.co.uk, Kamis (13/5).
Padahal,
kisah Yang dalam bukunya, daftar menu mereka “biasa” saja, antara lain
ayam dan ikan. Satu-satunya yang istimewa adalah daging anjing yang
diperoleh khusus dari kota Huajiang, Provinsi Guangdong. Anjing asal
kota itu, kata Yang, terkenal dengan nutrisinya. “Memakan daging anjing
membuat kami kuat melintasi orbit.” Memang, daging anjing merupakan
konsumsi umum di wilayah utara China, yang dipercaya berguna untuk
menghangatkan tubuh saat musim dingin. Menu yang sama juga digunakan
tahun lalu, saat astronaut China melakukan misi berjalan di pesawat
luar angkasa untuk pertama kalinya bagi negara itu.
Pakaian Sehari-hari
Dalam
kabin, ruangan dijaga agar tetap bertekanan 1 Atmosfer, suhu dan
kelembabapan. Oleh karena itu, para astronot tidak memerlukan pakaian
khusus kecuali pakaian warna oranye yang dipakai ketika peluncuran dan
saat kembali ke bumi. Para astronot mengenakan pakaian yang sama dengan
kita di bumi.Para astronot tidak bisa mencuci pakaiannya di luar
angkasa. Jadi, mereka membawa beberapa pakaian dalam supaya bisa
diganti setiap hari. Mereka juga membawa pakaian dan celana dari bahan
katun.Saat astronot mengerjakan tugasnya di luar angkasa, mereka
mengenakan pakaian khusus luar angkasa. Pakaian luar angkasa ini adalah
pakaian yang sangat kuat dengan berbagai macam fungsi yang telah
didesain untuk melindungi mereka dari lingkungan yang berbahaya bagi
kehidupan mereka, seperti radiasi dan keadaan vakum.
Mengelola Sampah
Di
Stasiun luar angkasa tentu ruangan akan menjadi kotor dan banyak sampah
setelah makan. Di sela-sela tugas mereka, para astronot membersihkan
tempat makan, mengganti penyaring udara ruangan, mengumpulkan sampah,
serta membersihkan dinding dan lantai. Mereka menggunakan deterjen
cair, sarung tangan plastik, serbet pembersih serbaguna, dan vacuum
cleaner untuk membersihkan ruangan.Untuk membersihkan ruangan, mereka
menyemprotkan deterjen, mengelap dengan serbet pembersih, dan menyedot
debu-debu. Pada saat menggunakan deterjen, mereka menggunakan sarung
tangan. Sampah yang dikumpulkan dan sarung tangan yang terpakai akan
dibawa kembali ke bumi
Toilet Luar Angkasa
Di
dalam pesawat luar angkasa tidak ada bak mandi atau shower, tapi ada
toilet. Toiletnya seluas 1 x 1 meter. Laki-laki dan perempuan
menggunakan toilet yang sama. Toiletnya mirip seperti toilet orang
barat yang kita gunakan di bumi. Meskipun demikian, ada sedikit
perbedaan. Para astronot mengikatkan tubuh mereka di toilet sehingga
mereka tidak melayang. Kemudian mereka menggunakan alat seperti
vacuum-cleaner untuk menyedot sampah buangan. Sampah buangan ini
kemudian dikeringkan dalam vacuum.Toilet tidak dipisahkan oleh pintu,
melainkan hanya korden. Jadi, kalian bisa bayangkan suara dari dalam
toilet pasti terdengar dari luar. Meskipun begitu, di dalam pesawat
luar angkasa sangat bising. Suara dari kipas angin, motor, dan
alat-alat bising lainnya terlalu berisik saat toilet digunakan,
sehingga suara dari dalam toilet tidak akan terdengar dari luar. Agar
dapat duduk dengan pas di penyedot toilet yang hanya berukuran 10 cm,
para astronot menggunakan peralatan pelatihan yang dilengkapi dengan
kamera.
Selain
membuat terobosan dengan membuat stasiun luar angkasa, lembaga
antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil menciptakan alat senilai 250
juta dolar AS guna mendaur ulang air seni astronotnya menjadi layak
minum. Cape Canaveral, Florida (ANTARA News | Finroll) – “Kita telah
banyak mengkaji kandungan kemih cukup dari yang dibutuhkan dan
diinginkan,” kata David Korth, direktur penerbangan NASA, layaknya
dilaporkan Irene Krotz dari Reuters.
Proyek
stasiun angkasa itu senilai 100 miliar dolar AS yang melibatkan 16
bangsa. Stasiun itu dibangun 220 mil di luar angkasa selama lebih dari
satu dekade. Sebelum daur ulang itu dimulai November 2008, NASA telah
sukses terlebih dahulu mengujinya. “Orang-orang memilki pengetahuan
luas akan kandungan air seni, tetapi ilmu kimia mengubahnya sebagai
karya yang terkadang profesor sendiri tidak selalu mengerti. Ada banyak
parameter dalam kandungan kalsium di air kencing dan pH (kadar asam),”
kata ilmuwan Julie Robinson. Sementara itu, para insinyur pusat
penerbangan angkasa Marshall di Huntsville, Alabama, berharap perbaikan
pesawat ulang alik Endeavour tepat waktu sesuai jadwal peluncuran pada
7 Februari 2010 guna mengemban misi pembangunan stasiun angkasa
Toilet Macet
Para
astronot yang menghuni Stasiun Antariksa Internasional, kini harus
menghadapi antrian panjang untuk ke kamar mandi, karena toilet utamanya
macet. Antrian ke kamar kecil dan kamar mandi terjadi, terutama pada
saat jam istirahat. Macetnya toilet utama itu, karena saat ini Stasiun
Antariksa Internasional dihuni oleh 13 astronot, rekor tertinggi jumlah
penghuni di dalam stasiun antariksa tersebut. Di stasiun antariksa,
para astronot itu, sejak Ahad (19/7) tengah memasang pallet peralatan
dengan sepasang lengan robot.
Akibat
macetnya toilet utama, astronot berebutan untuk menggunakan toilet
cadangan di bagian Rusia di stasiun antariksa itu dan di pesawat
ulang-alik Endeavour, yang datang berkunjung. “Pasang tanda `tak bisa
dipakai` di WHC (kompartemen kesehatan dan buangan),” kata Pemantau
Misi Hal Getselman, dilakukan setelah upaya tanpa hasil untuk melakukan
perbaikan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.
Kamar
kecil tersebut, yang dihubungkan dengan sistem daur-ulang air limbah di
stasiun itu, telah menjadi kamar mandi utama semua awak. NASA membatasi
penggunaan toilet pesawat ulang-alik karena itu dapat menimbun air
limbah di dalam pesawat, seperti yang terjadi selama penerbangan.
Sampah air limbah dapat mencemarkan peron yang baru dipasang di stasiun
tersebut bagi percobaan ilmiah.
Instalasi
mirip serambi tersebut dipasang di luar laboratorium Jepang, Kibo, di
stasiun itu selama astronot melakukan jalan di udara, Sabtu. “Untuk
saat ini, jika semua (anggota awak pesawat ulang-alik) menggunakan
toilet pesawat, itu akan menjadi masalah,” kata Direktur Penerbangan
Brian Smith. Jika toilet tersebut tak dapat diperbaiki dalam waktu enam
hari, itu dapat menjadi masalah yang lebih serius, tambah Smith. “Kami
belum tahu besarnya masalah,” katanya.
Busa tangki bahan bakar
Belum ada percobaan di atas peron baru tersebut. Semua itu akan dilakukan belakangan selama keberadaan Endeavour, yang direncanakan selama 11 hari. Anggota awak pada Ahad memindahkan satu pallet suku-cadang ke stasiun tersebut, dengan menggunakan lengan robot di pesawat ulang-alik dan stasiun itu. NASA juga memiliki rencana pada Ahad untuk menguji busa di tangki bahan bakar luar yang diperuntukkan bagi peluncuran pesawat ulang-alik Discovery bulan Agustus ke stasiun antariksa itu. NASA memiliki tujuh misi setelah misi Endeavour guna menuntaskan pembuatan pos terdepan orbit dengan nilai 100 miliar dolar AS dan memensiunkan armada ulang-alik tersebut. Tangki Endeavour menyimpan sangat banyak busa penyekat dengan cara yang tak pernah terlihat selama peluncuran pesawat ulang-alik sebelumnya.
Belum ada percobaan di atas peron baru tersebut. Semua itu akan dilakukan belakangan selama keberadaan Endeavour, yang direncanakan selama 11 hari. Anggota awak pada Ahad memindahkan satu pallet suku-cadang ke stasiun tersebut, dengan menggunakan lengan robot di pesawat ulang-alik dan stasiun itu. NASA juga memiliki rencana pada Ahad untuk menguji busa di tangki bahan bakar luar yang diperuntukkan bagi peluncuran pesawat ulang-alik Discovery bulan Agustus ke stasiun antariksa itu. NASA memiliki tujuh misi setelah misi Endeavour guna menuntaskan pembuatan pos terdepan orbit dengan nilai 100 miliar dolar AS dan memensiunkan armada ulang-alik tersebut. Tangki Endeavour menyimpan sangat banyak busa penyekat dengan cara yang tak pernah terlihat selama peluncuran pesawat ulang-alik sebelumnya.
NASA
merancang-ulang tangki itu dan melakukan pemeriksaan setelah kehilangan
pesawat ulang-alik Columbia pada 2003 akibat dampak puing buih selama
peluncuran. Kerusakan yang timbul pada penahan panas mengakibatkan
pesawat ulang-alik tersebut pecah berantakan saat kembali memasuki
atmosfir untuk mendarat. Semua tujuh astronot di dalamnya tewas dalam
kecelakaan tersebut.
Manajer
program pesawat ulang-alik John Shanno mengatakan kepada Reuters
potongan busa yang hilang dari tangki Endeavour sedikit dibandingkan
dengan sebanyak 1 kilogram yang menubruk sayap Columbia. Tangki
Endeavour juga diduga telah melepaskan kebanyakan puingnya belakangan
selama naik, ketika kekuatan aerodinamika terlalu lemah untuk
menghempaskan buih itu ke dalam pesawat dan mengakibatkan
kerusakan.”Kelihatannya buih ini, dan caranya keluar, takkan menjadi
masalah. Kamis masih melakukan pemasangan ulang,” kata Shanno dalam
satu surat elektronik. Sebelum Discovery diizinkan diluncurkan, NASA
perlu memastikan lembaga tersebut memahami mengapa tangki Endeavour
mengucurkan buih dan yakin bahwa peristiwa serupa takkan terjadi lebih
cepat selama pesawat tersebut naik dan tak menimbulkan bahaya
Kesehatan Astronot
Setiap
astronot di pesawat luar angkasa memiliki tugas khusus. Masing-masing
telah dibekali pelatihan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas
tersebut. Untuk pertolongan kesehatan, Tim Bagian Kesehatan adalah
kelompok yang diberikan tugas tersebut. Tim Bagian Kesehatan telah
dilatih tidak hanya untuk memberikan pertolongan pertama, tapi juga
untuk memberikan pertolongan medis seperti menjahit luka dan memberi
injeksi. Semua astronot telah dilatih untuk memberikan pertolongan pada
orang yang terkena serangan jantung. Banyak peralatan kedokteran dan
obat-obatan di dalam kotak medis pesawat luar angkasa. Perlengkapan ini
dibutuhkan untuk mengobati luka ringan dan cedera selama penerbangan
pesawat. Perlengkapan ini juga berguna dalam menstabilkan kondisi
astronot saat terbang kembali ke bumi.
Hiburan Astronot dan Internet
Para
astronot diperbolehkan membawa barang-barang mereka sendiri. Mereka
dapat menghabiskan waktu luang mereka dengan membaca buku favorit
mereka, mendengarkan musik, dll. Karena bumi dan bintang-bintang
terlihat indah dari jendela pesawat luar angkasa, mereka juga sering
memandangi jendela dan mengambil foto.Di Stasiun Luar Angkasa
Internasional, mereka dapat menonton film dari DVD, dan sekali seminggu
mereka dapat berbicara dengan keluarga mereka di bumi. Selain itu para
astronot juga sekarang bisa ber internetan layaknya kita yang ada di
bumi !
Bahkan
mewabahnya situs jejaring seperti Facebook atau Twitter sudah
menjangkit sebagian besar manusia di dunia, juga bukan halangan bagi
para astronot. Dengan teknologi sangat tinggi, untuk pertama kalinya,
astronaut di luar angkasa akhirnya bisa mengakses internet.
Timotius
(TJ) Creamer, awak Stasiun Luar Angkasa Internasional, telah bekerja
dengan pengendali penerbangan untuk membangun akses internet dari pos
orbit sejak peluncuran pada bulan lalu. Tidak sia-sia, pada Jumat
(22/1), usaha tersebut terbayar. Ia berhasil mengirim posting pertama lewat Twitter dari luar angkasa. “Halo Twitterverse! Kami kini langsung tweeting dari International Space Station. Pertama kalinya tweet dari angkasa!
,” tulis Creamer. Selain dia, ikut juga kosmonaut Rusia Oleg Kotov dan
astronaut Jepang Soichi Noguchi Sebelumnya, astronaut harus mengirim
status terbaru seperti Twitter melalui e-mail ke pengontrol misi di Houston. Kemudian pengontrol mem-posting-nya di tweets.
Awak Stasiun Luar Angkasa Internasional sekarang dapat menggunakan
laptop untuk mencapai komputer di pengontrol misi sehingga bisa
menjelajah Web. Akses internet jarak jauh ini mungkin terjadi jika ada hubungan komunikasi berkecepatan tinggi.
Peristiwa
itu diharapkan mampu memberikan dorongan moral yang besar. “Mereka
berkomitmen untuk menghabiskan berbulan-bulan untuk jauh dari keluarga
dan teman-teman. Ini keadaan unik dari isolasi,” kata juru bicara NASA
Kelly Humphries. “Kami berharap hal itu dapat meningkatkan semangat
kerja dan produktivitas,” ujarnya. Namun, itu bukan berarti astronaut
akan bisa bebas berinternet. Mereka akan tetap tunduk pada pedoman
akses internet yang sama seperti pegawai pemerintah lainnya, yaitu
tidak mengganggu pekerjaan. “Itu tergantung individu,” kata Humphries
sambil tertawa kecil. “Jadi, mereka akan mengerjakan pekerjaan mereka
terlebih dahulu,” ujarnya.
Para astronot NASA yang kini sedang mengemudikan pesawat ISSS sudah menerima software khusus untuk dapat menginformasikan update
keadaannya melalui koneksi nirkabel yang dapat mengakses internet. Oleh
sebab itu mereka pun dapat turut meramaikan jejaring sosial ternama
tersebut, seperti yang dilakukan salah satu astronot bernama T.J
Creamer dimana ia menggunakan akses pertama ini untuk memposting tweet
pada akun Twitter-nya melalui stasiun luar angkasa.
Akses
internet pribadi yang disebut Crew Support LAN ini memfasilitasi
komunikasi dari dan ke stasiun sehingga para astronot dapat browsing
dan menggunakan internet. Sistem ini pada dasarnya secara langsung
memberikan komunikasi pribadi bagi mereka. Sebelumnya pun sejak periode
dimana stasiun secara aktif berkomunikasi dengan bumi menggunakan
komunikasi Ku-band berkecepatan tinggi, para astronot dapat memiliki
akses jarak jauh ke internet melalui komputer. Para astronot tersebut
menggunakan notebook dan berinteraksi menggunakan keyboard touchpad mereka.
Sebelum mengirimkan pesan pada Twitter, astronot terlebih dahulu harus mengirimkan email
ke bumi dimana terdapat dukungan akses pribadi mereka ke akun Twitter
masing-masing. Tentu saja hal ini akan sangat menarik, karena dengan
pemanfaataan teknologi secara tepat, kita bisa saling berkomunikasi
sekalipun sedang berada di ruang angkasa.
Virus Komputer
Ternyata
virus komputer tak hanya ditemui di bumi tapi sudah melanglang ke luar
angkasa. Badan antariksa Amerika NASA baru saja mengkonfirmasikan bahwa
virus komputer sudah merasuki sejumlah komputer di Stasiun Luar Angkasa
Internasional (ISS). Virus jenis ‘worm’ itu ditemukan pada beberapa
komputer laptop yang digunakan para astronaut untuk mengirim dan
menerima email dari ISS dengan merelay lewat pusat pengendali misi luar
angkasa di Texas, kata juru bicara NASA Kelly Humphries.
Virus itu dilaporkan sebagai malicious software yang dapat mencuri password atau data sensitif lainnya dengan mengirimkan informasi yang didapat itu kepada parahacker
via Internet. Komputer-komputer laptop yang terserang virus itu
sebenarnya tidak terhubung ke sistem pusat pengendali misi luar angkasa
NASA atau Internet. “Para kru tengah bekerjasama dengan tim di bumi
untuk membasmi virus itu dan menyiapkan langkah-langkah untuk
mengantisipasi kejadian seperti ini di masa mendatang,” kata Humphries.
Ia
menegaskan bahwa virus itu belum mengganggu operasional di ISS. ISS
mengorbit bumi sekali setiap 90 menit di ketinggian sekitar 350
kilometer (217 mil). NASA saat ini masih menyelidiki bagaimana virus
itu masuk ke computer apakah bersembunyi di memory drive yang digunakan
untuk menyimpan musik, video atau file digital lainnya. Menurut
Humphries, ini bukan kejadian pertama kalinya virus komputer ikut
parkir di ISS
Puasa, Lebaran, Shalat dan Suara Adzan di Luar Angkasa
Sheikh
Muszaphar Shukor, seorang Astronaut muslim berwarga negara malaysia
yang ikut bergabung dalam Tim Soyuz dalam misi 10 hari ke Luar Angkasa
di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Tergabung dalam Tim tersebut
adalah kosmonaut Rusia Yuri Malenchenko dan Astonaut Amerika Peggy
Annette Whitson, yang lepas landas dari Kosmodrome Baikonur,
Kazakhstan, Rabu 10 oktober kemarin.
Dr
Sheikh Muszafhar Shukor, pria yang sehari-harinya bekerja di sebuah
rumah sakit di Malaysia, berhasil menyisihkan 11 ribu pesaingnya. Ia
akhirnya meluncur ke angkasa pada tanggal 10 Oktober 2007 lalu. Sesuai
dengan keahliannya sebagai dokter bedah ortopedik, di luar angkasa ia
menjalani eksperimen yang terkait dengan bedah tulang.
Penelitian
bukanlah satu-satunya misi Sheikh Muszafhar di luar angkasa. Ia juga
membawa misi relijius yang sangat penting. Ia ingin melaksanakan shalat
di luar angkasa, sekaligus mengabarkan kepada dunia bahwa shalat adalah
ibadah yang sangat agung. Ibadah yang tidak boleh ditinggalkan kapan
dan di mana saja, termasuk ketika berada di luar angkasa.
Bersama
tiga astronot lainnya, ia mengangkasa selama 12 hari. Waktu itu umat
Islam di bumi sedang menjalankan ibadah puasa. Sebagai orang Islam,
Sheikh tetap menjalankan ibadah itu meski berada ribuan mil dari bumi.
Dan ia mengaku, berpuasa di langit jauh lebih nyaman dan khusyuk.
Selain karena tidak merasa haus, lapar, atau lelah, ia juga bisa
melihat beragam tanda-tanda kekuasaan Allah.
Di
angkasa, Sheikh menjalankan sejumlah eksperimen yang diamanahkan
kepadanya. Di atas sana, ia menjalankan fungsinya sebagai dokter dengan
penelitian-penelitian biologis dan kimiawinya. Menurut Sheikh, 12 hari
ternyata tidak cukup panjang untuk menjalankan semua eksperimennya.
Sheikh
tidak bisa menyembunyikan rasa puas dari perjalanannya ini. Bukan saja
karena ia berhasil melakukan penelitian, sebagaimana yang ia
rencanakan. Di luar angkasa ia bisa menjumpai banyak sekali tanda
kekuasaan Allah. Yang tak mungkin terlupakan, ketika ia mendengar suara
adzan di sana.
Jadi bagi Dr. Sheikh Muszaphar Shukor,
ibadah puasa yang sedang dijalaninya di bumi saat ini dan lebaran
nantinya tetap akan dilaksanakan walaupun dirinya berada di luar
angkasa. Uniknya, penentuan waktu Sholat, arah kiblat, imsak dan
berbuka selama berada disana tidak sama dengan dibumi. Karena Stasiun
antariksa mengelilingi Bumi sebanyak 16 kali dalam 24 jam! Dan itu
berarti Ia akan menemui 16 kali matahari terbit dan terbenam, yang sama
halnya 16 kali bertemu waktu imsak dan berbuka dalam sehari (waktu
dibumi) Dan waktu sholatnya pun bisa berlipat hingga 80 kali dalam
sehari.
Kalau begitu puasanya cuma 1,5 jam.
Kalau begitu puasanya cuma 1,5 jam.
Gunakan Robot Astronot
Sejak
pertama Neil Amstrong menjejaki bulan, sampai saat ini ekspedisi yang
dilakukan di bulan masih saja terus berlangsung. Mengamati setiap
tanda-tanda kehidupan dan masih banyak hal yang belum terjawab dari
berbagai pertanyaan di benak para ilmuan, membuat para astronot pun
terus-menerus menjelajahi luar angkasa demi menemukan jawaban dan
jawaban tersebut.
Sayangnya
manusia tentu saja punya keterbatasan dimana kehidupan manusia normal
di bumi masih butuh makan, udara dan lain sebagainya. Begitu juga
dengan yang dialami astronot, punya keterbatasan yang menyebabkan tak
selamanya para astronot tersebut bisa berada berlama-lama di luar
angkasa tanpa kembali. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan bantuan
robot, namun ini masih saja terus menjadi eksperimen dimana
pembuatannya pun tentu tak mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama
pula. Salah satu yang kini sedang bereksperimen dengan robot untuk bisa
menjelajahi bulan adalah perusahaan ternama Toyota yang mana telah
sempat mempresentasikan proyeknya dengan judul ‘Realization of Moon
Exploration Using Advanced Robots by 2020′.
Rencana
penggunaan robot ini memang diusahakan dengan perencanaan cukup matang
dan jauh-jauh hari sekali karena selain membutuhkan dana yang cukup
besar tentu perlu perhitungan dan rancangan benar-benar detail.
Rencananya robot partner Toyota ini dirancang untuk dapat memasang
sendiri pengisi dayanya, melakukan lompatan mekanis dan melakukan
serangkaian kegiatan ekplorasi seperti halnya yang dilakukan oleh para
astronot. Robot ini juga didesain cukup kuat untuk dapat cocok dengan
suhu bulan sehingga tidak rusak ketika melakukan aktivitasnya di bulan.
Tentu ini akan menjadi eksperimen panjang dan cukup mendalam nantinya.
Tapi semoga saja proyek robot ini bisa berhasil sehingga ilmu astronomi
di dunia bisa bertambah dan lebih berguna nantinya.
Bekerja
sebagai astronot di ruang angkasa tidaklah mudah. Lingkungan yang jauh
berbeda kadang menyulitkan mereka untuk bisa beradaptasi. Mungkin akan
sangat membantu sekali kalau para astronot memiliki asisten yang dapat
bekerja keras tapi asisten selain dari manusia yaitu robot. Rabonout Dari NASA
Para
ahli di badan antariksa Amerika, kini tengah bekerjasama dengan para
ilmuwan dari General Motors, mengumumkan pengembangan Robonauts, robot
penolong yang sangat cocok membantu para astronot yang bekerja di
stasiun luar angkasa. Prototipe robot baru ini cocok untuk berbagai
tugas berat, yang masih sulit untuk dilakukan oleh manusia. Robot ini
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dan rumit di ruang angkasa,
seperti memperbaiki teleskop, atau membuat perbaikan di International
Space Station (ISS). Mesin-mesin itu dirancang khusus sehingga mereka
dapat melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan dan
kekuatan.Robonaut 2 adalah versi baru dan lebih baik dari generasi
pertamanya. Robot ini dikembangkan oleh NASA dan US Defense Advanced
Research Project Agency (DARPA) lebih dari satu dekade yang lalu. Tapi
versi terbaru jauh lebih kuat, lebih tepat, dan jauh lebih terampil
daripada model sebelumnya. Ron Diftler mengungkapkan bahwa insinyur
dari Houston, Texas-based Oceaneering Space Systems juga terlibat dalam
pekerjaan ini.Salah satu hal yang benar-benar menonjol mengenai
mesin-mesin baru adalah kenyataan bahwa mereka memiliki empat sendi ibu
jari, prototipe yang dulu cuma memiliki tiga jari saja, yang berarti
bahwa prototipe baru dapat lebih terampil dan tepat dalam bekerja. “Ibu
jari jelas berperan penting, membuat kita menjadi spesies dominan di
planet ini. Selain itu lebih fleksibel jika menggunakan sarung tangan
di ruang angkasa.” kata ilmuwan NASA. Selain itu, juga dapat mengangkat
beban yang melebihi dari 10 kilogram serta bergerak pada kecepatan 4,5
mil per jam.“Kami memasukkan lebih banyak sensor baik pada lengan dan
jaringannya, sehingga jika terjadi kontak dengan astronot secara tak
terduga, bisa dihentikan pada saat yang sama,” kata Diftler. Dia
menambahkan bahwa hal ini dilakukan dalam rangka untuk membuat robot
aman untuk interaksi dengan manusia. Mesin itu juga dilapisi kain
lembut, yang tujuan utamanya adalah untuk bantalan dan untuk mencegah
rusaknya kostum ruang angkasa. Beberapa misi utama yang R2 akan perlu
lakukan adalah untuk dapat mengubah selimut termal pada objek di ruang
angkasa dan juga membawa alat-alat di sekitarnya. Pada titik ini,
tugas-tugas ini sangat rumit untuk dilakukan para astronot serta
menghabiskan waktu yang cukup lama.
Robot Astronot Jepang
Sebagai
negara yang menyanjung tinggi budaya, Jepang juga dikenal sebagai
negara yang mengedepankan teknologi robotnya. Nah, Anda masih ingat
mungkin beberapa tahun lalu, tahun 2006, dimana negara tirai bambu
tersebut pernah mengatakan untuk menempatkan robot-robotnya di bulan.
Sepertinya
hal itu masih menjadi keinginan besar untuk diwujudkan. Suatu badan
bernama Strategic Headquarters for Space Development di Jepang,
mengatakan bahwa mereka berharap akan dapat membuat robot berbentuk
manusia (memiliki dua kaki) melintasi permukaan satelit di tahun 2020.
Tentunya ini diharapkan dapat membantu kinerja para astronot nantinya.
Ballpoint Khusus DuiLuar Angkasa
Space
(juga dikenal sebagai Zero Gravity Pen), dipasarkan oleh Fisher Space
Pen Company, merupakan sebuah pena yang menggunakan tinta kartrid
bertekanan dan diklaim untuk menulis di gravitasi nol, terbalik, dalam
air, di atas kertas basah dan berminyak, pada setiap sudut, dan di
rentang suhu ekstrim.
The
Fisher Space Pen diciptakan oleh pengusaha Amerika dan pena produsen
Paul C. Fisher dan diproduksi di Boulder City, Nevada, Amerika Serikat.
Paul C. Fisher pertama dipatenkan AG7 “anti gravitasi” pena pada tahun
1965.
Model :
Ada dua bentuk dari pena: AG7 “Astronaut Pen”, sebuah pena ditarik panjang dan tipis berbentuk seperti ballpoint biasa, dan pena “Bullet” yang non-retractable, lebih pendek dari ballpoints standar saat ditutup, tapi fullsize ketika tutup yang diposting di bagian belakang untuk menulis.
Ada dua bentuk dari pena: AG7 “Astronaut Pen”, sebuah pena ditarik panjang dan tipis berbentuk seperti ballpoint biasa, dan pena “Bullet” yang non-retractable, lebih pendek dari ballpoints standar saat ditutup, tapi fullsize ketika tutup yang diposting di bagian belakang untuk menulis.
Beberapa
model Fisher Space Pena (Salah satunya adalah the “Millennium”) yang
diklaim dapat menulis untuk seumur hidup atau sepanjang 30,7 mil
(sekitar 48,15 kilometer).Hari ini i-dus.com bertemakan tentang” Pen
khusus buat NULIS di LUAR ANGKASA!!.
Bullet Pen
Standard Pen
Isi ulang standar Space Pen juga dapat digunakan dalam semua pena seperti Pen Parker ballpoint, dengan menggunakan adaptor plastik kecil yang disertakan dengan setiap isi ulang. Fisher juga membuat isi ulang Space Pen-tipe yang sesuai pena Cross, salah satu yang sesuai dengan gaya tahun 1950-pena PaperMate (atau pena yang menggunakan jenis isi ulang), dan “universal” isi ulang yang sesuai dengan beberapa pena bolpoin lainnya.
Teknologi :
Terbuat dari tungsten carbide dan tepat dipasang untuk mencegah kebocoran. Sebuah float geser memisahkan tinta dari gas bertekanan. Tinta thixotropic dalam kedap udara dan bertekanan reservoir diklaim menulis untuk tiga kali lebih lama dari bolpoin standar. Pena bisa menulis di ketinggian 12.500 sampai dengan kaki (3.810 m). tinta ini dipaksa keluar oleh kompresi udara pada tekanan hampir 35 pound per square inch (240 kPa). Operasi suhu berkisar dari -30 hingga 250 derajat Fahrenheit (-35 hingga 120 derajat Celsius). Pena memiliki umur simpan diperkirakan 100 tahun.
Terbuat dari tungsten carbide dan tepat dipasang untuk mencegah kebocoran. Sebuah float geser memisahkan tinta dari gas bertekanan. Tinta thixotropic dalam kedap udara dan bertekanan reservoir diklaim menulis untuk tiga kali lebih lama dari bolpoin standar. Pena bisa menulis di ketinggian 12.500 sampai dengan kaki (3.810 m). tinta ini dipaksa keluar oleh kompresi udara pada tekanan hampir 35 pound per square inch (240 kPa). Operasi suhu berkisar dari -30 hingga 250 derajat Fahrenheit (-35 hingga 120 derajat Celsius). Pena memiliki umur simpan diperkirakan 100 tahun.
Space Pen digunakan dalam U.S. and Russian space programs seperti misi Apollo 11
sumber: http://komputerunik.blogspot.com/2010/07/rahasia-kehidupan-sehari-hari-di.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar